Proses Perencanaan Strategis Sumberdaya Informasi (SPIR) |
Penggunaan Teknologi Informasi
Untuk Keunggulan Kompetitif
4. Sumberdaya Informasi
Pandangan
yang mengatakan bahwa data dan informasi merupakan sumberdaya utama yang harus
dikelola dengan baik sebagimana sumberdaya utama lainnya adalah merupakan pendekatan
yang positif untuk penggunaan komputer. Dengan perkataan lain, bahwa mengelola
data (input) dengan bantuan komputer hal tersebut berarti mengelola
informasi (output) yang dimiliki. Selain itu, muncul lagi pandangan
tambahan lainnya yakni pandangan bahwa kita dapat mengelola informasi dengan
mengelola sumberdaya yang menghasilkan informasi (information processor).
Adapun
jenis-jenis sumberdaya informasi, yaitu :
v Perangkat keras komputer (Hardware)
v Perangkat lunak komputer (Software)
v Spesialis informasi
v Pemakai
v Fasilitas
v Database, dan
v Informasi
Ketika para manajer organisasi
(perusahaan) memutuskan untuk menggunakan informasi dalam mencapai keunggulan
kompetitif, dan mereka harus menyadari tiap elemen tersebut sebagai sumberdaya
informasi.
Beberapa perusahaan/organisasi
yang menggunakan komputer, akan menempatkan tanggung jawab pengelolaan
informasi pada suatu unit khususyang terdiri dari para spesialis informasi.
Unit tersebut dikelola oleh seorang manajer yang berstatus wakil direktur.
Istilah CEO (chief executive
officer) adalah orang yang memiliki pengaruh paling kuat dalam operasi
perusahaan, dan umumnya memiliki jabatan direktur utama atau ketua dewan
direksi. Selain itu juga dikenal istilah CFO (chief financial officer),
COO (chief operating system), dan CIO (chief information officer).
Istilah CIO mempunyai pengertian
lebih dari sekedar sutu gelar. CIO adalah manajer jasa informasi yang
menyumbangkan keahlian manajerialnya tidak hanya untuk memecahkan masalahyang
berkaitan dengan sumberdaya informasi tetapi juga berbagai bidang lain dari
operasi perusahaan/organisasi.
Seorang
manajer jasa informasi dapat berperan sebagai CIO paling tidak dengan mengikuti
saran-saran berikut :
¨
Alokasikan
waktu untuk bisnis dan pelatihan bisnis. Pelajari bisnisnya, bukan hanya
teknologinya.
¨
Membangun
kemitraan dengan unit-unit bisnis dan manajemen lini. Jangan menunggu hingga
diundang.
¨
Fokuskan
pada perbaikan proses dasar bisnis.
¨
Jelaskan
biaya-biaya information systems (IS) dalam istilah-istilah bisnis.
¨
Bangun
kepercayaan dengan memberikan jasa IS yang dapat diandalkan.
¨
Jangan
bersifat defensive.
Ketika perusahaan semakin banyak
memperoleh sumberdaya informasi dan tersebar diseluruh perusahaan, tugas
manajemen sumberdya informasi menjadi lebih rumit. Tanggung jawab manajemen
tidak hanya berada pada pundak CIO, tetapi juga pada semua manajer dalam
perusahaan tersebut.
5. Perencanaan Strategis Informasi
Perencanaan
jangka panjang juga dikenal sebagai perencanaan strategis, karena
mengidentifikasi tujuan-tujuan yang akan memberi perusahaan posisi yang paling
menguntungkan dalam lingkungannya. Selain itu juga menentukan strategi-strategi
untuk mencapai tujuan tersebut.
Perencanaan
strategis juga disusun pada bidang-bidang fungsional perusahaan yang akan
merinci bagaimana bidang-bidang tersebut akan mendukung perusahaan dalam
mencapai tujuan strategisnya. Bentuk hubungannya tampak pada Gambar 2.2. Pendekatan
yang dilakukan bisa dalam bentuk masing-masing yang saling terlepas antar
bidang yang dikenal dengan Transformasi kumpulan strategi (strategy set
transformation). Pendekatan lainnya yaitu dengan konsep perencanaan
strategis sumberdaya informasi (strategic planning for information resources
– SPIR).
Ketika
jasa informasi mulai mengembangkan rencana-rencana strategis, pendekatan yang
dianjurkan adalah dengan langkah 1 atau langkah 2.
Langkah 1 :
Mendasarkan rencana tersebut
sepenuhnya pada tujuan strategis perusahaan, yang disebut dengan kumpulan
strategi organisasi (organizational strategy set), atau
Langkah 2 :
Rencana jasa informasi yang dibuat
untuk mendukung tujuan perusahaan disebut kumpulan strategi system infromasi
manajemen (MIS strategic set) dan terdiri dari sejumlah tujuan,
kendala, dan strategi.
Kedua pendekatan tersebut dikenal
dengan istilah transformasi kumpulan strategi (strategic set
transformation). Adapun kelemahannya yaitu bahwa kenyataannya bidang-bidang
fungsional tidak selalu memiliki sumberdaya untuk menjamin tercapainya tujuan
strategis perusahaan.
Solusi
untuk masalah tidak memadainya sumberdaya informasi adalah dengan teknik
perencanaan strategis sumberdaya informasi (strategic planning for
information resources – SPIR). Ketika perusahaan menerapkan SPIR, rencana
strategis untuk jasa informasi dan perusahaan dikembangkan secara bersamaan.
Rencana perusahaan mencerminkan dukungan yang dapat disediakan oleh jasa
informasi, dan rencana jasa informasi mencerminkan kebutuhan dukungan system di
masa depan. Proses perencanaan tampak pada Gambar 2.4.
Proses dalam SPIR dilalui dengan
langkah mengidentifikasi, menentukan, mendapatkan dan mengelola sumberdaya
informasi apa yang akan dibutuhkan di masa yang akan datang pada perusahaan.
6. End-user computing
Tidak semua orang yang ikut serta dalam End-user
computing (EUC) memiliki tingkat pengetahuan yang sama tentang komputer.
Konsep EUC dapat dilihat kembali pada Modul ke-1. Para pemakai akhir dapat
dikelompokkan menjadi 4 (empat) golongan berdasarkan tingkat kemampuan komputer
mereka, yaitu :
a. Pemakai akhir tingkat menu (menu
level end-users);
Sebagian end-users tidak mampu
membuat perangkat lunak mereka sendiri, tetapi dapat berkomunikasi dengan
perangkat lunak jadi dengan menggunakan menu-menu seperti yang ditampilkan oleh
perangkat lunak berbasis windows dan Mac.
b. Pemakai akhir tingkat perintah (command
level end-users);
Sebagian end-users memiliki
kemampuan menggunakan perangkat lunak jadi yang lebih dari sekedar memilih
menu. Mereka dapat menggunakan bahasa perintah dari perangkat lunak untuk
melaksanakan operasi aritmatika dan logika pada data.
c. Pemakai akhir tingkat programmer (end-user
programmers);
Sebagian end-users dapat
menggunakan bahasa-bahasa pemrograman seperti BASIC, PASCAL, atau C++ dan dapat
mengembangkan program-program yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka sendiri.
d. Personil pendukung fungsional (functional
support personnel).
Di sejumlah perusahaan, para
spesialis informasi adalah anggota dari unit-unit fungsional, bukannya unit
jasa informasi. Personil pendukung fungsional tersebut adalah spesialis
informasi dalam arti sesungguhnya, tetapi mereka berdedikasi pada area pemakai
tertentu dan melapor pada manajer fungsional mereka.
Dua unsur penting menjadi ciri
pada 4 (empat) tingkatan kemampuan dari para pemakai akhir, yaitu :
i. semua tingkat memiliki kemampuan
mengembangkan berbagai aplikasi.
ii. Tidak seorangpun yang merupakan
anggota dari organisasi jasa informasi.
Sebagian besar aplikasi EUC telah
dibatasi pada system pendukung keputusan (decission support systems –
DSS) yang relative mudah dan aplikasi kantor virtual yang memenuhi kebutuhan
perseorangan. Selebihnya adalah tanggung jawab spesialis informasi untuk
bekerja sama dengan pemakai dalam mengembangkan :
¨
Aplikasi
Sistem Informasi Manajemen (SIM);
¨
Aplikasi
Sistem Informasi Akuntansi (SIA);
¨
DSS
yang rumit;
¨
Aplikasi
kantor virtual yang memenuhi kebutuhan organisasi;
¨
System
berbasis pengetahuan.
Penerapan EUC memberikan manfaat
sebagai berikut :
•
Mengurangi
beban kerja para information specialist.
•
Mengurangi
kesenjangan komunikasi antara user dan information specialist.
Akibat dari manfaat tersebut akan
menghasilkan pengembangan system yang lebih baik dibandingkan jika spesialis
informasi berusaha mengerjakan sebagian besar pekerjaan tersebut sendiri.
Selain manfaat yang dihasilkan,
penerapan EUC yang dilakukan sendiri oleh pemakai ternyata dapat menimbulkan
beberapa risiko, yaitu :
•
Sistem
yang dihasilkan tidak sesuai dengan tujuan;
End-user mungkin akan menggunakan komputer
untuk aplikasi yang seharusnya dilakukan dengan cara lain, misalnya secara
manual.
•
Sistem
yang dihasilkan, rancangan dan dokumentasinya buruk;
Kemampuan end-users tidak dapat
menandingi profesionalisme spesialis informasi dalam hal merancang system.
Selain itu end-users sering mengabaikan perlunya dokumentasi rancangan system
agar dapat dipelihara.
•
Penggunaan
sumberdaya informasi tidak efisien;
Bila tidak ada pengendalian
terpusat akan mengakibatkan adanya perangkat keras dan perangkat lunak yang
tidak kompatibel dan berlebihan.
•
Data
tidak terintegrasi;
Bila kurang hati-hati dalam
memasukkan data ke adalam database perusahaan maka memungkinkan akan terjadinya
kehilangan data yang berkualitas. Sehingga outputnya akan terkontaminasi yang
dapat menyebabkan manajer membuat keputusan yang keliru.
•
Tidak
adanya data security.
End-users mungkin tidak melindungi
data dan perangkat lunaknya, sehingga para criminal komputer dapat mengakses
system dengan berbagai cara yang mengakibatkan membahayakan perusahaan.
•
Tidak
adanya pengendalian;
Pengembangan system dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri tanpa menyesuaikan pada rencana yang
memastikan pada dukungan komputer bagi perusahaan.
Risiko-risiko
tersebut dapat berkurang jika proses pengembangan systemnya dilakukan oleh unit
jasa informasi, karena adanya pengendalian terpusat.
End-users
computing merupakan suatu fenomena yang tidak akan hilang. Sebaliknya,
pengaruhnya akan semakin meningkat. Karena manfaat potensialnya, perusahaan
harus mengembangkan rencana strategis sumberdaya informasi yangmemungkin EUC
untuk tumbuh dan berkembang. Mengenai risiko, jenis pengendalian yang sama
dengan yang telah bekerja baik pada jasa informasi harus diterapkan pada area pemakai.
7. Konsep Manajemen Sumberdaya Informasi
Sumberdaya informasi jauh
melampaui informasi itu sendiri. Hal tersebut karena adanya bentuk dasar untuk
mengelola semua sumberdaya informasi. Manajemen sumberdaya informasi (information
resources management – IRM) adalah aktivitas yang dijalankan oleh manajer
pada semua tingkatan dalam perusahaan dengan tujuan mengidentifikasi,
memperoleh, dan mengelola sumberdaya informasi yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan pemakai.
Meskipun seorang pemakai individu
dapat mempraktekan IRM, pendekatan paling efektif bagi perusahaan adalah
mengembangkan rencana formal yang harus diikuti setiap orang. Agar perusahaan
sepenuhnya dapat mencapai IRM, perlu adanya serangkaian kondisi tertentu.
Kondisi-kondisi tersebut meliputi :
•
Menyadari
bahwa keunggulan kompetitif akan tercapai melalui SD informasi yang unggul;
Melalui pengelolaan sumberdaya
informasi akan mencapai keunggulan kompetitif atas pesaingnya.
•
Menyadari
bahwa jasa informasi bidang fungsional utama;
Struktur organisasi mencerminkan
bahwa jasa informasi sama pentingnya dengan bidang fungsional utama lainnya,
seperti keuangan, dan pemasaran.
•
Menyadari
bahwa CIO adalah eksekutif puncak;
CIO memberi kontribusi, jika
memungkinkan pada pemecahan masalah yang mempengaruhi seluruh operasi
perusahaan (bukan hanya operasi jasa informasi). Hal tersebut ditunjukkan
dengan menyertakan CIO dalam komite eksekutif.
•
Memperhatikan SD informasi dalam membuat
perencanaan strategis;
Para eksekutif yang terlibat dalam
perencanaan strategis perusahaan, mereka memperhatikan sumberdaya informasi
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan strategis.
•
Rencana
strategis formal untuk sumberdaya informasi;
Terdapat rencana formal untuk
memperoleh dan mengelola sumberdaya informasi. Sumberdaya tersebut harus
mencakup yang berada pada area pemakai maupun jasa informasi.
•
Adanya
strategi untuk mendorong dan mengelola end-user computing;
Rencana strategis sumberdaya
informasi membahas cara membuat sumberdaya informasi tersedia bagi pemakai
akhir, dan tetap mempertahankan pegendalian atas sumberdaya tersebut.
Kondisi-kondisi IRM yang
diperlukan tersebut tidak terpisah, tetapi bekerja sama secara terkoordinasi.
Adapun komponen dasar dalam penerapan IRM, yakni :
a.
Lingkungan
perusahaan;
Delapan elemen lingkungan memberikan
latar belakang atau pengaruh untuk mencapai keunggulan kompetitif. Para
eksekutif menuadari perlunya mengelola arus sumberdaya sebagai cara untuk
memenuhi sejumlah kebutuhan elemen-elemen lingkungan dalam pasar yang
kompetitif.
b.
Eksekutif
perusahaan;
CIO disertakan dalam kelompok
eksekutif yang mengarahkan perusahaan mencapai tujuannya dalam bentuk perencaan
strategis.
c.
Bidang/area
fungsional;
Jasa informasi disertakan sebagai
suatu bidang fungsional utama, dan setiap bidang bersama-sama mengembangkan
rencana-rencana strategis yang mendukung rencana strategis perusahaan. Salah
satunya adalah rencana strategis sumberdaya informasi, yang dipersiapkan oleh
jasa informasi bekerja sama dengan bidang fungsional lainnya.
d.
Sumberdaya
informasi;
Rencana strategis sumberdaya
informasi menggambarkan bagaimana semua sumberdaya informasi diperoleh dan
dikelola. Sebagian dipusatkan dalam jasa informasi, dan sebagian
didistribusikan diseluruh perusahaan dalam area pemakai.
e.
Pemakai;
Data dan informasi mengalir antara
sumberdaya informasi dan para pemakai. Sebagian pemakai ikut serta dalam EUC.
Lingkungan membentuk supersistem
perusahaan. Manajer perusahaan pada tingkat puncak merencanakan strategis yang
mendorong perusahaan sebagai suatu system dalam mencapai tujuannya.
Bidang-bidang fungsional menggambarkan subsistem perusahaan, dan
rencana-rencana strategis mereka mendukung rencana strategis perusahaan. Semua
rencana strategis fungsional menjelaskan bagaimana sumberdaya informasi
disediakan bagi para pemakai pada semua tingkatan.
8. Ikhtisar
Lingkungan
perusahaan terdiri dati 8 (delapan) elemen. Elemen-elemen tersebut
menggambarkan organisasi atau perseorangan, yang mencakup para pemasok,
pelanggan, serikat pekerja, masyarakat keuangan, pemegang saham atau pemilik,
pasaing, pemerintah dan masyarakat global. Elemen-elemen tersebut membentuk
supersistem yang lebih besar yang disebut masyarakat. Sumberdaya akan mengalir
anatar perusahaan dan elemen-elemn lingkungan.
Perusahaan
dapat mencapai keungulan kompetitif dengan memproduksi margin yang lebih besar
dari pesaingnya. Margis tersebut adalah nilai produk atau jasa dibandingkan
biayanya.
Teknologi informasi bagi
organisasi atau perusahaan paling tidak memiliki tiga (3) peranan utama, yaitu Looking
Inward, Looking Outward dan Looking Outcross. Sekarang, perusahaan
lebih mengandalkan sumberdaya konseptual untuk mendapatkan keunggulan
kompetitif. Salah satu bentuk usaha yang dilakukan adalahnya dengan
digunakannya konsep marketspace.
Konsep tersebut memiliki perbedaan yang mendasar dengan konsep marketplace.
Pada marketplace, diutamakan tempat dimana barang/jasa tsb berada.
Sedangkan marketspace mengutamakan informasi mengenai barang/jasa
tersebut. Dalam menerapkan konsep marketspace tersebut digunakan suatu
strategi, yakni Creating value, dengan value dihasilkan oleh 3
komponen : content, context, dan infrastructure. Selanjutnya dilakukan Virtual
value chain, yakni memanfaatkan
informasi dalam setiap tahapan perubahan, yang membutuhkan pengumpulan, pengorganisasian,
pemilihan, pengolahan dan pendistribusian data dan informasi.
Sumberdaya informasi mencakup
perngkat keras, perangkat lunak, fasilitas, database, apesialis informasi,
informasi dan pemakai. Sumberdaya yang ditempatkan dalam jasa informasi dikelola
oleh CIO. Konsep CIO mengakui manajer jasa informasi sebagai seorang eksekutif.
Sumberdaya informasi yang terletak di luar jasa informasi dikelola oleh para
manajer area pemakai.
Semua manajer membuat rencana, dan
eksekutif terlibat dalam perencanaan strategis jangka panjang.usaha awal
mengembangkan suatu rencana strategis untuk jasa informasi disebut transformasi
kumpulan strategi (strategy set transformation). Walau metode tersebut
masih dipraktekan, tidak ada jaminan bahwa sumberdaya informasi yang dibutuhkan
tersedia.masalah tersebut dapat dipecahkan dengan mengembangkan rencana-rencana
strategis untk perusahaan dan jasa informasi secara bersamaan. Pendekatan
tersebut dinamakan perencanaan strategis sumberdaya informasi (strategic
planning for information resources – SPIR). Hasil dari SPIR adalah rencana
yang mengidentifikasi kebutuhan sumberdaya informasi bagi tiap subsistem CBIS
pada periode yang tercakup dalam jangka waktu perencanaan startegis.
Tugas SPIR menjadi semaki rumit
karena meningkatnya end-user computing – EUC. Tidak semua pemakai akhir
memiliki kemampua yang sama. Sebagian hanya dapat menggunakan menu, sebagian
dapat menggunakan bahasa perintah, dan ada yang memiliki keahlian pemrograman,
serta sebagian lagi adalah spesialis informasi yang ditempatkan pada area
pemakai. Meskipun semakin banyak system yang dikembangkan oleh pemakai akhir,
system-sistem tersebut cenderung relative sederhana, DSS, dan system OA yang
dimaksudkan untuk individu. System-sistem selebihnya tetap dikembangkan secara
bersama-sama oleh pemakai dan spesialis informasi.
EUC akan terus ada. EUC
menguntungkan perusahaan dengan memindahkan sebagian beban kerja pengembangan
system kepada pemakai serta menjembatani kesenjangan informasi. Risiko yang
terdapat EUC berkaitan dengan system yang buruk sasarannya, system yang
rancangan dan dokumentasinya, penggunaan sumberdaya perangkat keras dan
perangkat lunak yang tidak efisien, hilngnya integritas data, dan hilangnya
keamanan. Risiko-risiko tersebut dapat dikurangi dengan pengendalian manajemen.
Gagasan bahwa semua manajer
perusahaan harus terlibat dalam manajemen informasi adalah suatu paradigma
baru, yang disebut dengan manajemen sumberdaya informasi (information
resource management – IRM). IRM berkembang jika :
a.
Perusahaan
memanfaatkan informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif;
b.
Para
eksekutif menyadari bahwa jasa informasi sebagai suatu bidang fungsional utama;
c.
Para
eksekutif menerima CIO dalam lingkungan elit mereka;
d.
Para
eksekutif memperhatikan sumberdaya informasi ketika membuat perencanaan
strategis;
e.
Terdapat
suatu rencana strategis sumberdaya informasi yang formal;
f.
Rencana
tersebut membahas end-user computing.
IRM adalah suatu konsep
terintegrasi yang menyatukan lingkungan perusahaan, tingkatan manajemen,
bidang-bidang fungsional, sumberdaya informasi, dan para pemakai.
Daftar Referensi
[i].
McLeod,
Raymond, Management Information System, 7th ed., Prentice
Hall, New Jersey, 1998.
[ii].
McNurlin,
Barbara C,; Sparague, Ralph H Jr., Information Systems Management in
Practice, 4th ed., Prentice Hall, New Jersey, 1998.
0 Response to "SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (MODUL 2 BAG 2)"
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan Sopan
No SARA
No spam (Link Aktif)
Jika anda ingin mendapatkan file utuhnya silahkan hubungi admin atau request di kolom komentar dengan menyertakan email anda
Insya Allah akan kami balas secepatnya
Terima kasih telah berkunjung jangan lupa di share gan....!!!!!