HARAPAN PELANGGAN
Harapan
utama dari seorang pelanggan adalah memperoleh kepuasan dengan pengorbanan yang
sebanding.
Perusahaan atau organisasi akan
memberikan layanan kepada pelanggan eksternal melalui jasa-jasa pelanggan
internal. Jadi keberhasilan pelayanan terhadap pelanggan eksternal tergantung
kepada kinerja pelanggan internal.
Dengan
demikian, penuhi dulu harapan pelanggan internal (pegawai), kemudian baru kita
akan mendapat dukungan untuk dapat memenuhi harapan para pelanggan eksternal.
Harapan pelanggan
diyakini mempunyai peranan yang besar dalam evaluasi kualitas produk (Barang
dan Jasa) dan kepuasan pelanggan. Harapan pelanggan pada dasarnya ada hubungan
yang erat antara penentuan kualitas dan kepuasaan pelanggan (Tjiptono,
1997:28).
Ekspektasi pelanggan atau customer expectation selalu ada karena
empat hal: Individual Need atau kebutuhan perseorangan menjadi faktor
yang penting artinya kalau pelanggan anda memang sudah punya tuntutan yang
tinggi, maka ekspektasinya sudah pasti tinggi juga. Word of mouth
pelanggan anda bisa punya harapan tertentu karena cerita orang lain. Cerita
orang lain sering dianggap sebagai referensi. Past experience atau
pengalaman masa lalu. Orang yang sudah punya pengalaman baik dimasa lalu akan
dapat menerima pelayanan minimal sama dengan yang dulu, kalau tidak dia akan
kecewa. External communication atau komunikasi eksternal adalah suatu
usaha perusahaan untuk berjanji sesuatu kepada pelanggan dalam rangka menarik
pelanggan (Kertajaya, 2004; 223).
Metode Pengukuran Kepuasan
Pelanggan
Kepuasan
pelanggan dapat diukur dengan berbagai metode dan teknik. Menurut Kotler (2005:
72) beberapa macam metode dalam pengukuran kepuasan pelanggan dirangkum sebagai
berikut :
1. Sistem keluhan
dan saran
Perusahaan yang
fokus kepada pelanggan mempermudah pelanggannya untuk memberikan saran dan
keluhan terhadap perusahaan. Setiap organisasi yang berorientasi pada pelanggan
(customer oriented) perlu memberikan kesempatan yang luas kepada para
pelanggannya untuk menyampaikan saran, pendapat, dan keluhan mereka.
2. Ghost shooping
Salah satu cara
untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan pelanggan adalah dengan
mempekerjakan beberapa orang untuk berperan atau bersikap sebagai
pelanggan/pembeli potensial produk perusahaan dan pesaing. Kemudian mereka
melaporkan temuan-temuannya mengenai kekuatan dan kelemahan produk perusahaan
dan pesaing berdasarkan pengalaman mereka dalam pembelian produk-produk
tersebut.
3. Analisa
Pelanggan Yang Hilang (Lost
customer analisys)
Perusahaan-perusahaan
harus menghubungi para pelanggan yang telah berhenti membeli produk perusahaan
ataupun telah berpindah pada pemasok lain untuk mempelajari sebabnya.
4. Survei kepuasan
pelanggan
Perusahaan harus
menghubungi para pelanggan yang berhenti membeli atau yang telah beralih ke
pemasok lain guna mempelajari alasan kejadian itu. Ada dua hal yang harus
diperhatikan adalah; pertama, melakukan wawancara terhadap pelanggan yang
keluar setelah berhenti membeli, yang kedua adalah memantau tingkat kehilangan
pelanggan.
1. KUALITAS PELAYANAN
a.Kualitas Layanan Internal
Kualitas
pelayanan internal berkaitan dengan interaksi jajaran pegawai
organisasi/perusahaan dengan berbagai fasilitas yang tersedia. Faktor
yang mempengaruhi kualitas pelayanan internal, antara lain :
-
pola manajemen
umum organisasi/perusahaan
-
penyediaan
fasilitas pendukung
-
pengembangan
sumber daya manusia
-
iklim
kerja dan keselarasan hubungan kerja
-
pola
insentif
b.
Kualitas Layanan Eksternal
Kualitas layanan kepada pelanggan
eksternal ditentukan oleh beberapa faktor antara lain :
- Yang
berkaitan dengan penyediaan jasa :
-
pola
layanan dan tata cara penyediaan jasa tertentu
-
pola
layanan distribusi jasa
-
pola
layanan penjualan jasa
-
pola
layanan dalam penyampaian jasa
- Yang berkaitan dengan penyediaan barang :
-
Pola layanan dan pembuatan/penyediaan barang berkualitas
-
Pola
layanan pendistribusian barang
-
Pola
layanan penjualan barang
-
Pola
lyanan purna jual
2.
HARAPAN PELANGGAN
a.
Harapan Pelanggan Internal :
Ø
Kebersamaan
dan kerjasama
Ø
Struktur,
sistem dan prosedur kerja yang efisien
Ø
Kualitas
kerja
Ø
Hubungan
kerja
Ø
Imbalan
b.
Harapan Pelanggan Eksternal
Ø
Kemudahan
dalam memperoleh barang dan jasa (easy to
get)
Ø
Persyaratan
kualitas barang dan jasa (quality and
reliability)
Ø
Harga
yang kompetitif (competitive price)
Ø
Cara
pelayanan yang tepat, cepat, dan ramah (best
service)
Ø
Layanan
purna jual sebagai jaminan dan tanggung jawab (after sales service)
3.
KEMAUAN UNTUK MELAYANI
Pada
hakekatnya pelayanan ditujukan untuk mengoptimalkan kepuasan para pelanggan
internal dan eksternal. Semua manajemen perusahaan akan melakukan pelayanan
dengan orientasi yang sama, yaitu mengoptimalkan kepuasan pelanggan.
Untuk meningkatkan kinerja pelayanan
untuk kepuasan pelanggan, dari waktu ke waktu kita harus meningkatkan kemampuan
pelayanan dengan berbagai cara. Salah satunya yaitu dengan melalui pendekatan KEMAUAN (willingness), yang disingkat dengan istilsh “WTS” atau “KUM” yaitu
:
-
willing to see (kemauan untuk melihat)
-
willing
to say (kemauan untuk mengatakan/membicarakan)
-
willing to save (kemauan untuk menyimpan)
-
willing to solve (kemauan untuk memecahkan masalah)
-
willing to serve (kemauan untuk melayani).
4.Mengevaluasi
Layanan
Jika
kinerja layanan kita kaitkan dengan harapan (expectation) dan kepuasan (satisfaction)
maka gambarannya adalah sebagai berikut :
Ø
Kinerja < Harapan
(Performance <
Expectation)
Jika kinerja layanan
menunjukkan keadaan dibawah harapan pelanggan, maka pelayanan kepada pelanggan
dapat dianggap tidak memuaskan.
Ø
Kinerja = Harapan
(Performance = Expectation)
Jika kinerja layanan
menunjukkan sama atau sesuai dengan yang diharapkan pelanggan, maka pelayanan
dianggap memuaskan, tetapi tingkat kepuasannya adalah minimal karena pada
keadaan seperti ini dapat dianggap belum ada keistimewaan layanan. Jadi
pelayanan dianggap biasa atau wajar-wajar saja.
Ø
Kinerja > Harapan
(Performance > Expectation)
Jika kinerja layanan
menunjukkan lebih dari yang diharapkan pelanggan, maka pelayanan dianggap
istimewa atau sangat memuaskan karena pelayanan yang diberikan ada pada tahap
yang optimal.
KEPUASAN PELANGGAN SEPENUHNYA (TOTAL CUSTOMER SATISFACTION)
Kepuasan adalah tingkat
perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang dirasakan
dibandingkan dengan harapannya. Jadi tingkat kepuasan adalah fungsi dari
perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan.
Kepuasan pelanggan sepenuhnya
dapat dibedakan pada tiga taraf, yaitu:
1. memenuhi
kebutuhan-kebutuhan dasar pelanggan, contoh : Wiraniaga toko daging A
menunjukan jenis daging yang dibutuhkan seseorang pelanggan. Ia menanyakan
beberapa kg diperlukan, kemudian ditimbang dan dibungkus.
2. memenuhi harapan
pelanggan dengan cara yang dapat membuat mereka akan kembali lagi. Contoh :
Wiraniaga toko daging B menunjukan jenis daging yang dibutuhkan seorang
pelanggan. Ia menunjukan jenis daging apa yang diperlukan (disesuaikan dengan
masakannya), jenis daging yang sudah di “aging” atau tidak (dijelaskan
keuntungannya), kemudian di timbang diberi es dan dibungkus.
3. melakukan lebih daripada
apa yang diharapkan pelanggan. Contoh : Wiraniaga toko daging C (selain
seperti di toko daging B), juga dijelaskan berbagai hal tentang kualitas daging
dan perbedaan dari masing-masing jenis daging, jenis kemasan (vacum atau tidak)
dan selain itu diberikan alternatif daging dari industri yang lain (setengah
atau sudah matang). Setelah itu ditimbang, diberi es , dibungkus dan diserahkan
sambil tersenyum serta mengucapkan terima kasih.
Untuk mencapai kepuasan pelanggan
dalam konteks industri diperlukan beberapa kondisi dan usaha, antara lain
a) filosofi kepuasan pelanggan
b) mengenal kebutuhan atau harapan
pelanggan
c) membuat standar dan pengukuran
kepuasan pelanggan
d) orientasi karyawan
e) pelatihan
f) keterlibatan karyawan dan
g) pengakuan.
Sedangkan dalam konteks karyawan, ada
empat unsur pokok yang harus dimiliki karyawan, yaitu :
a. keterampilan
b. efisiensi, yaitu target “zero
defect” dan tepat waktu “ deadline”
c. ramah dan
d. rasa bangga.
HARAPAN PELANGGAN
Pelanggan Eksternal.
Pelanggan eksternal adalah
orang diluar industri yang menerima suatu produk (end-user). Pelanggan
eksternal setiap industri jelas adalah masyarakat umum yang menerima produk
industri tersebut. Beberapa hal yang diperlukan pelanggan eksternal adalah
(a) kesesuaian dengan kebutuhan
akan produk
(b) harga yang kompetitif
(c) kualitas dan realibilitas
(d) pengiriman yang tepat waktu
dan
(e) pelayanan purna jual.
Pelanggan Internal.
Pelanggan internal adalah
orang yang melakukan proses selanjutnya dari suatu pekerjaan (“next process”)
Pelanggan internal merupakan seluruh karyawan dari suatu industri. Yang
diperlukan pelanggan internal adalah
(a) kerja kelompok dan kerjasama,
(b) Struktur dan sistem yang
efisien,
(c) pekerjaan yang berkualitas dan
(d) pengiriman yang tepat waktu.
Apa yang Terjadi Jika
Pelanggan Tidak Puas ?
Pelanggan Eksternal. Hasil
studi di Amerika menunjukan hal-hal berikut :
- 90 %
Pelanggan yang tidak puas tidak akan membeli lagi produk
- Setiap
pelanggan yang tidak puas akan menceritakan kepada paling sedikit 9 orang
lain
- Waktu usaha, tenaga dan uang yang diperlukan untuk
menarik seseorang pelanggan baru 5 kali lebih banyak daripada untuk
mempertahankan seorang pelanggan lama.
- Setiap pelanggan yang puas akan menceritakannya
kepada paling sedikit 5 orang lainnya, yang sebagian diantaranya dapat
menjadi pelanggan.
Hasil Studi “ National
Productivity Board” di Singapura menunjukkan :
- 77 % responden menyatakan
tidak akan kembali jika mendapatkan pelayanan yang buruk di restoran, pusat
perbelanjaan atau “sevice counter”
- 55 % responden menyatakan
akan memberitahukan kepada teman mereka agar tidak belanja atau pergi ketempat
tersebut.
Pelanggan
Internal pada umumnya, bila karyawan sebagai pelanggan internal tidak puas maka
kesalahan yang dibuat akan bertambah, kualitas produk menurun dan biaya
industri meningkat. Jika suatu proses produksi telah menyimpang sejak awal,
berapa banyak biaya yang harus ditambahkan untuk perbaikan atau penggantian.
Kepuasan
pelanggan mencakup perbedaan antara harapan dan kinerja atau hasil yang
didapatkan. Pengertian ini didasari disconfirmation paradigma. Dalam evaluasi
terhadap produksi, jasa atau perusahaan tertentu, konsumen pada umumnya mengacu
pada berbagai faktor. Faktor yang biasa dipakai dalam mengevaluasi kepuasan
produksi manufaktur antara lain meliputi:
1.
Reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan
terhadapnya. Kinerja ( Performance )
karakteristik operasi pokok dari produk inti ( core product ) yang dibeli.
Berkaitan dengan aspek fungsional dari produk tersebut dan merupakan karakteristik
pokok yang dipertimbangkan pelanggan ketika membeli sesuatu.
2.
Keistimewaaan tambahan ( features ) yaitu karakteristik
sekunder atau pelengkap yang merupakan fasilitas tambahan yang menambah fungsi
dasar, berkaitan dengan pilihan pilihan pengembangan. Biasanya pelanggan
mendefinisikan nilai delam bentuk fleksibilitas dan kemampuan mereka untuk
memeilih featur yang ada, juga kualitas dari feature tersebut.
3.
Kehandalan ( reliability ) yaitu kemungkinan kecil akan
mengalami kerusakan atau gagal digunakan. Berkaitan dengan probabilitas atau
kemungkinan suatu produk melaksanakan fungsinya secara berhasil dalam waktu
tertentu di bawah kondisi tertentu. Dengan
demikian keandalan merupakan karakteristik yang merefleksikan kemungkinan atau
probabilitas tingkat keberhasilan dalam penggunaan produk.
4.
Kesesuaian
dengan spesifikasi (conformance to Specifications ) yaitu sejauh mana
karakteristik desain dan operasi memenuhi standar yang telah ditetapkan.
Biasanya berkaitan denga tingkat kesesuaian produk terhadap spesifikasi yang
telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan.
5.
Daya
tahan ( durability ) berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat
digunakan. Biasanya karakteristik ini berhubungan dengan ukuran masa pakai
suatu produk.
6.
kemampuan
Pelayanan (Serviceability) merupakan karakteristik yang berkaitan dengan
kecepatan, kopetensi, kenyamanan, mudah direspirasi, serta penggulangan keluhan
yang memuaskan.
7.
Estetika
( Estebility ), merupakan karakteristik yang bersifat subjective sehingga berkaitan
dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi atau pilihan individu.
Dengan demikian estetika suatu produk berkaitan dengan perasaan pribadi
tertentu seperti : keelokan, kemulusan, selera dll.
8.
Kualitas
yang dirasakan ( Peceived quality ) bersifat subjektif, berkaitan dengan
perasaan pelanggan delam mengkonsumsi produk it seperti : meningkatkan harga
diri, biasanya merupakan karakteristik yang berhubungan dengan reputasi (
image, brand name ).
Sementara itu dalam mengevaluasi jasa
yang bersifat intangible, konsumen umumnya menggunakan bebarapa faktor yaitu:
1.
Bukti
fisik ( tangible ) adalah bukti langsung yang berupa fasilitas fisik,
perlengkapan pegawai,dan sarana penunjang lainya.
2.
Keandalan
( reliability ) yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan
dengan segera dan memuaskan.
3.
Daya
tangkap ( responsiveness ) yaitu keinginan para staf dan karyawan untuk
membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan yang tangap.
4.
Jaminan
( assurance ), kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya dimiliki para
staf, bebas dari bahaya, resiko atau gangguan.
5.
Empati,
meliput kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik dan memahami
kepatuhan para pelanggan.
KEPUASAN PELANGGAN
Kepuasan pelanggan adalah penilaian pelanggan terhadap produk atau
pelayanan yang memberikan tingkat kenikmatan seperti yang diharapkan.
Harapan itu adalah berupa kemampuan perusahaan menyediakan produk,
pelayanan, harga dan aspek lain sesuai dengan yang diinginkan pelanggan atau
melebihi keinginan pelanggan.
a. Prinsip
Kepuasan pelanggan
1. Kepuasan
pelanggan adalah sesuatu yang penting
2. Pahamilah
harapan pelanggan
3. Pilihlah pelanggan dengan tepat melalui strategi
segmentasi kemudian bangun kepuasan pelanggan
4. Pelajarilah faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan
5. Pelanggan yang loyal adalah pelanggan yang mau
komplain
6. Beri jaminan
kepada pelanggan
7. Dengarkan
suara pelanggan
8. Arti penting karyawan dalam memuaskan pelanggan
9. Kepemimpinan adalah teladan dalam kepuasan pelanggan
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan
1. Kualitas
Produk
2. Harga
3. Faktor
Emosional : (Rasa bangga, rasa percaya diri, simbol seks)
4. Kualitas
Pelayanan
5.
Faktor Kemudahan
0 Response to "APA SIH HARAPAN PELANGGAN??? INI DIA APLIKASIKAN TEORINYA"
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan Sopan
No SARA
No spam (Link Aktif)
Jika anda ingin mendapatkan file utuhnya silahkan hubungi admin atau request di kolom komentar dengan menyertakan email anda
Insya Allah akan kami balas secepatnya
Terima kasih telah berkunjung jangan lupa di share gan....!!!!!