PEREKONOMIAN INDONESIA

PEREKONOMIAN INDONESIA

MENGENAL PEREKONOMIAN INDONESIA
      PERIODE PEREKONOMIAN PEMERINTAHAN ORDE LAMA .
      Sebagaimana kita ketahui , Indonesia memproklamirkan kemerdekaan tgl 17 Agustus 1945 , namun pemerintahan Indonesia blm sepenuhnya mampu membangun perekonomian , krn gejolak politik  dan peperangan serta pemberontakan masih mewarnai perjalanan kemerdekaan .
      Akibatnya  keadaan perekonomian sangat buruk , walaupun pd dekade 1950 an sempat perekonomian tumbuh dgn laju rata-rata 7 % , namun setelah itu turun drastis , hanya rata-rata 1,9 % , bahkan nyaris stagflasi  pd th 1965 – th 1966 .
      Selama periode orde lama , kegiatan produksi pertanian dan sektor industri sangat rendah krn keterbatasan infrastruktur , baik fisik maupun non fisik ( pendanaan Bank ), sedangkan permintaan sangat tinggi , shg mengakibatkan inflasi yg luar biasa ( 300 % ) , pd saat menjelang akhir orde lama .
      Pada  periode orde lama , kondisi moneter sangat buruk , rupiah banyak di cetak , krn  banyak menutupi kebutuhan , dan juga hrs mendanai perang merebut Irian Barat  yg disertai pertikaian dgn Malasyia dan Inggris , ditambah mengatasi pemberontakan  di dlm negeri .
UPAYA PEMERINTAH DLM MENGATASI PEREKONOMIAN
      Buruknya perekonomian Indonesia saat itu juga di karenakan hancurnya infrastruktur ekonomi , fisik maupun nonfisik .
      Pada saat perekonomian yg buruk itu , pemerintah sempat berupaya melakukan reformasi moneter oleh  Perdana Menteri Hatta , melalui devaluasi mata uang nasional sebesar 50 % atas semua uang kertas pd Maret 1950 , yg dikeluarkan De Javasche Bank .
      Sedangkan pada  Kabinet Natsir (kabinet pertama NKRI ) , merumuskan Rencana Pembangunan  Ekonomi , yg disebut Rencana Urgensi Perekonomian ( RUP ) .
      Pada Kabinet Sakiman , kebijakan penting yaitu menasionalisasikan  De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia , dan menghapus kurs ganda
      Pada Kabinet Wilopo , langkah yg diambil yaitu memperkenalkan konsep anggaran berimbang dlm keuangan pemerintah ( APBN ), dan memperketat impor
      Pada Kabinet Ali , langkah yg diambil adalah pengetatan impor dan kebijaakan keuangan yg ketat , namun kurang berhasil .
      Pada Kabinet Burhanudin Harahap , langkah yg diambil adalah liberalisasi impor , kebijakan uang ketat utk menekan laju uang beredar , , kebijakan membolehkan investasi asing masuk , pemberian bantuan khusus bagi pengusaha pribumi , menghapus dominasi perusahaan –perusahaan Belanda , menghapus sisten ekonomi kolonial .
KENDALA PEREKONOMIAN PADA PERIODE ORDE LAMA
      Sistem politik Parlementer , shg mengakibatkan jatuh bangunnya pemerintahan , dgn waktu yg relatif sangat pendek( umur kabinet rata-rata satu tahun ) , shg tdk sempat merealisasikan kebijakannya .
      Dari sistem parlementer di ganti ke sistem demokrasi terpimpin  , dimana sistem ini pun sejarah membuktikan , menyebabkan kehancuran perekonomian Indonesia .
      Struktur ekonomi pada saat itu , masih merupakan peninggalan zaman kolonial ( penjajah ), dimana sektor –sektor ekonomi  pertambangan , distribusi , transportasi , bank , pertanian komersial , masih di dominasi perusahaan kolonial , yg mementingkan ekspor , shg kebutuhan dlm negeri terabaikan .
      Nasionalisasi perusahaan –perusahaan milik Belanda malah mengakibatkan keadaan perekonomian semakin buruk , krn SDM yg blm siap , paadahal pd masa penjajahan inflasi nol , efesiensi tinggi , biaya sangat efesien , produksi tinggi .
      Pada orde lama , sangat terbatas faktor-faktor produksi , kewiraswastaan sangat rendah , kapabilitas manajemen sangat langka , tenaga kerja yg terampil sangat terbatas , pendidikan  langka , teknologi masih langka
KONDISI PEREKONOMIAN ORDE LAMA MENJELANG PERGANTIAN KE ORDE BARU
      Perekonomian Indonesia pada 1965 /1966 ditandai dgn tingkat inflasi mencapai 650 % .
      Rupiah terus dicetak , sementara tinkat produksi berbagai produk terus merosot .
      Kebijakan BERDIKARI ( berdiri diatas kaki sendiri ) Persiden Soekarno , membuat semua impor di stop , shg stok yg sdh sulit menjadi lebih sulit , berakibat pangan kebutuhan rakyat sangat sulit di dapat .
      Cadangan devisa , sbg alat membayar ke luar negeri menjadi minus .
      Pendapatan per kapita sangat rendah .
      Kurs rupiah sangat merosot dr 186,67 menjadi 14.083 rupiah .
      Defisit anggaran  di atas 140 %
RUNTUHNYA KEKUASAAN PEMEERINTAHAN ORDE LAMA
      Pada September 1965 , ketidak stabilan politik  dan ketidak stabilan   perekonomian   Indonesia mencapai puncaknya dgn terjadinya kudeta ( perebutan kekuasaan ) yg gagaal dr Partai Komunis Indonesia ( PKI )
      Sejak peristiwa berdarah tersebut , perubahan politik yg drastis terjadi di dlm negeri , yg selanjutnya merubah sistem ekonomi yg di anut Indonesia , yaitu dr pemikiran sosialis ke semi kapitalis (sebaagian para pengamat menganggap  kapitalis penuh ).
      Menurut Undang- Undang Dasar 45 Pasal 33 , sistem perekonomian Indonesia dilandasi prinsip-prinsip kekeluargaan , kebersamaan , atau koperasi berdasarkan Idelogi Panca Sila
      Namun dlm realitanya , paktik-praktik perekonomian nasional cenderung memihak pd sistem kapitalis , dgn pelaksanaannya yg kurang baik , mengakibaatkan munculnya kesenjangan ekonomi yg semakin besar .
PERIODE PEMERINTAHAN ORDE BARU
      Pada Maret 1966 , Indonesia memassuki babak baru , pemerintahan indonesia mulai memperhatikan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan ekonomi dan sosial .
      Pemerintah orde baru mulai menjalin kembali hubungan baik dgn negara –nagara barat , dan memjauhi pengaruh idelogi komunis ( bahkan dilarang keras )
      Pemerintah orde baru kembali menjadi anggota PBB ( pemerintah orde lama sempat keluar dr PBB ) ,  dan juga kembali menjalin dgn lembaga –lembaga  dunia seperti Bank Dunia , IMF ,
      Pemerintah orde baru berupaya keras memulihkan stabilitas ekonomi , stabilitas sosial , stabilitas  politik , dgn sasaran kebijakan mengurangi defisit  keuangan negara , , menekan inflasi , menghidupkan sektor produksi , mengembangkan ekspor ,  yg hancur selama  orde lama .
      Setelah  mulai ada perkembangan positif , pemerintah orde baru muali menyusun Rencana Pembangunan  Lima Tahun ( REPELITA ) , secara bertahap dgn target – target yg jelas ,  rencana itu sangat di hargai oleh negara – negara barat .
      Pada akhir th 1970 , atas kerja sama dgn Bank Dunia , IMF , ADB , , di bentuk suatu konsorsium yg di sebut IGGI ( INTER – GOVERNMENT ON INDONESIA ) , dgn tujuan membiayai pembangunan ekonomi Indonesia .
TUJUAN JANGKA PANJANG YG SUSUN PEMERINTAHAN ORDE BARU
      Tujuan jangka panjang dr pembangunan ekonomi masa orde baru , adalah meningkatkan kesejahtraan masyarakat melalui proses industrialisasi dgn skala besar-besaran ,
      Industrialisasi skala besar , pd waktu itu dianggap merupakan cara yg signifikan , tepat , efektif  dlm menanggulangi msalah ekonomi , seperti penyerapan pengangguran , defisit neraca pembayaran ,
      Pada awalnya pemerintahan memusatkan pembangunan ekonomi pd sektor-sektor yg potensial  menyumbangkan nilai tambah yg besar dlm waktu tdk panjang , dan hanya di jawa , krn infrastruktur dan SDM 
      Pada pelaksanaan pembangunan selanjutnya orde baru , memiliki tujuan utama swasembada , terutama swasembada beras . Hal ini dianggap penting krn penduduk Indonesia yg besar dgn rata-rata pertumbuhan 2,5 % , dan stabilitas politik tergantung pd penyediaan makanan pokok .
      Untuk mencapai swasembada beras , pemerintah melakukan revolusi hijaau di sektor pertanian , dgn penerapan teknologi baru , pengadaan sistem irigasi , , pendirian pabrik-pabrik pupuk , , tata cara tanam , tenaga penyuluh pertanian .
HASIL DARI REPELITA REPELITA ORDE BARU
      Dampak dr REPELITA thd pembangunan perekonomian cukup mengesankan , terutama di tingkat makro , seperti laju pertumbuhan cukup tinggi .
      Ekspor cukup besar , terutama ekspor minyak .
      Penanaman modal asing cukup besar , ditambah kepercaayaan pinjaman luar negeri yg dianggap lancar , semakin memberi stigma orde baru mengutamakan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi yg didasarkan pd sistem ekonomi liberal  dan stabilitas politik yg pro barat .
KESENJANGAN EKONOMI PADA MASA PEMERINTAHAN ORDE BARU
      Hasil pembangunan perekonomian di tingakat mikro , dpt dikatakan tdk terlalu memukau dibanding di tingkat makro , walaupun jumlah masyarat miskin mengalami penurunan selama orde baru .
      Namun ternyata data statistik menunjukkan bahwa jumlah masyarakat miskin masih besar , dan kesenjangan ekonomi sosial cenderung melebar .
      Pemerintah sadar bahwa pemerataan dan penurunan kemiskinan tdk akan otomatis terwujud  melalui stabilitas politik dan ekonomi , maka pd REPELITA  VI , orientasi kebijakan ekonomi beerubah dr hanya pertumbuhan menjadi pertumbuhaan dan pemerataan .
RANGKUMAN PEREKONOMIAN INDONESIA SEJAK ORDE LAMA HINGGA BERAKHIR ORDE BARU
      Bahwa Indonesia tlh mengalami dua orientasi kebijakan ekonomi yg berbeda , yaitu dr ekonomi cenderung tertutup yg berorientasi sosialis pd rezim orde lama , ke ekonomi terbuka yg berorientasi kapitalis pd masa orde baru .
      Perubahan orientasi kebijakan ekonomi  membuat ekonomi Indonesia pd masa orde baru lebih baik dibanding masa orde lama ,
      Pada masa orde baru , memiliki memauan politik yg kuat utk membangun ekonomi Indonesia , sedangkan pd masa orde lama krn baru merdeka  , maka emosi nasionalisme masih sangat tinggi , dan ingin ditonjolkan kpd negara barat dlm bentuk kekuatan dan proyek mercusuar.
      Pemerintah orde baru berhasil menekan inflasi dr 650 % menjadi 5% s/d 10% pd awal 1970  an , dan berhasil meyakinkan rakyat bahwa pembangunan ekonomi satu-satunya jalan agar sejahtera .
      SDM orde baru yg relatif lebih baik , mampu menyusun rencana dan strategi pembangunan ekonomi .
      Pemerintah orde baru yg berorientasi ke barat , menerapkaan ekonomi terbuka , membantu mendapatkan pinjaman luar negeri , modal asing  , traansfer teknologi , ilmu pengetahuan .
HAL YG DI ANGGAP NEGATIF DLM PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN MASA ORDE BARU
      Pembangunan ekonomi pada masa orde baru dgn biaya ekonomi tinggi .
      Fundamental ekonomi yg kurang kuat ( rapuh )
      Sektor perbakan sangat tergantung thd modal asing .
      Pinjaman luar negeri yg kurang terkendali , shg tdk efektif .
      Kebijakan impor yg kurang memperhatikan prioritas pembangunan ekonomi .


0 Response to "PEREKONOMIAN INDONESIA"

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan Sopan
No SARA
No spam (Link Aktif)
Jika anda ingin mendapatkan file utuhnya silahkan hubungi admin atau request di kolom komentar dengan menyertakan email anda
Insya Allah akan kami balas secepatnya
Terima kasih telah berkunjung jangan lupa di share gan....!!!!!